Bismillah,
Alhamdulillahi Rabbil 'aalamin, ashshalatu wa salamu ala rasulillahi shalallahu alaihi wa sallam.
Berikut adalah pembahasan lanjutan mengenai pemebatal-pembatal amal, yang wajib diketahui oleh setiap muslim.
5. Bersumpah atas Nama Allah ﷻ
Maksudnya, bersumpah dengan nama Allah atas nama Allah bahwa Dia tidak mengampuni si fulan.
Yang maklum, bahwa rahmat Allah (sangatlah) luas. Di antara bentuk rahmatNya, bahwa Allah jika berkehendak maka Dia bisa mengampuni dosa tanpa sebab taubat, sebagai bentuk ihsan dari diriNya ﷻ.
عَنْ جُنْدُبٍ رضي اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى اللهُ عليه وسَلَّم، حدَّث أَن رجُلا قال واللهِ لا يَغْفِرُ اللهُ لِفُلانٍ، وإِنَّ اللهَ تَعالَى قالَ: مَنْ ذاَ الَّذِي يَتَأَلَى, عَلَيَّ أَن لاَ أَغفِرَ لِفُلانٍ، فَإِنِّي قَدْ غَفَرْتُ لِفُلانٍ، وأَحْبَطْتُ عَمَلَكَ
Diriwayatkan dari Jundub radiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah ﷺ, diberitakan bahwa seseorang berkata, “Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni fulan”, dan sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman, “siapakah yang telah bersumpah dengan nama-Ku, bahwa aku tidak akan mengampuni fulan, sesungguhnya aku benar-benar mengampuni fulan, dan Aku membatalkan amal-amalmu.”
6. Melawan Rasul ﷺ, Baik secara Lisan maupun Perbuatan
Allah ﷻ Berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَلَا تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul, dan janganlah kalian merusak (pahala) amal-amal kalian." (Muhammad:33).
Dari Anas Radhiallahu' Anhu,
"Tatkala turun ayat ,' Hai orang-orang yang beriman, jangalah kalian meninggikan suara kalian melebihi suara Nabi, dan janganlah kalian berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kalian terhadap sebagian yang lain, supaya tidak terhapus (pahala) amalan kalian, sedangkan kalain tdak menyadari.' (Al-Hujurat:2), sementara Tsabit bin Qais bin asy-Syammas adalah orang yang (bertempramen) tinggi suara, dia berkata , ' Akulah yang pernah mengangkat suara terhadap Rasulullah. Amalanku terhapus! Aku termasuk dari ahli neraka!' Ia duduk (berdiam diri) pada keluarganya (tidak keluar) penuh sedih. Rasulullah ﷺ mencarinya, maka beberapa orang sahabat beranjak ke rumahnya, mereka berkata, ' Rasulullah ﷺ mencarimu, ada apa denganmu?' Dia berkata, 'Akulah yang mengangkat suara melebihi suara Nabi! Aku mengeraskan suara. Amalku telah terhapus! Aku termasuk dari ahli neraka!' Mereka pun datang kepada Nabi ﷺ lalu mengabarkan kepada beliau apa yang dikatakannya. Beliau bersabda, ' Bukan, Bahkan ia termasuk dari ahli surga'." Muttafaq 'alaih (al-Fath. 6/ 260 dan an-Nawawi, 2/133).
7. Berbuat Bid’ah dalam Agama
Dalam ash-Shahihain,
مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa mengada-adakan dalam perkaran (agama) kami sesuatu yang tidak ada padanya, maka ia tertolak.”Muttafaq ‘alaih (al-Fath, 5/301 dan an-Nawawi, 12/16).
Dan Dalam Riwayat Muslim,
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa berbuat sesuatu amalan yang tidak pernah kami perintahkan , maka ia tertolak.”
8. Melanggar Larangan-Larangan Allah ketika Sendirian
Dari Tsauban, dari Nabi ﷺ bahwa beliau bersabda,
« لأَعْلَمَنَّ أَقْوَامًا مِنْ أُمَّتِى يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِحَسَنَاتٍ أَمْثَالِ جِبَالِ تِهَامَةَ بِيضًا فَيَجْعَلُهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَبَاءً مَنْثُورًا ». قَالَ ثَوْبَانُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا جَلِّهِمْ لَنَا أَنْ لاَ نَكُونَ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لاَ نَعْلَمُ. قَالَ : أَمَا إِنَّهُمْ إِخْوَانُكُمْ وَمِنْ جِلْدَتِكُمْ وَيَأْخُذُونَ مِنَ اللَّيْلِ كَمَا تَأْخُذُونَ وَلَكِنَّهُمْ أَقْوَامٌ إِذَا خَلَوْا بِمَحَارِمِ اللَّهِ انْتَهَكُوهَا
“Sesungguhnya aku mengetahui beberapa kaum dari umatku kelak mereka datang pada Hari Kiamat dengan setumpuk kebaikan, seperti pegunungan Tihamah Putih, lalu Allah ﷻ menjadikannya terbang tiada berarti. “Tsauban berkata, “ Wahai Rasulullah, gambarkan mereka kepada kami, jelaskan mereka kepada kami supaya kami tidak termasuk mereka, sedang kami tidak tahu.” Beliau bersabda, “Ketahuilah!, Mereka adalah saudara-saudara kalian, dari jenis kulit kalian, mereka shalat malam sebagaiman kalian shalat malam, tetapi mereka adalah orang-orang yang apabila bersendirian dengan larangan-larangan Allah, maka mereka melanggarnya.”HR. Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh al-Mundzari dan al-Albani dalam ash-Shahihah, no. 505.
9. Merasa Bahagia dan Senang Membunuh Orang Mukmin
Rasulullah ﷺ bersabda,
مَنْ قَتَلَ مُؤْمِنًا فَاغْتَبَطَ بِقَتْلِهِ , لَمْ يَقْبَلِ اللَّهُ مِنْهُ صَرْفًا ، وَلا عَدْلا
“Barangsiapa membunuh seorang Mukmin lalu merasa senang dengan membunuhnya, maka Allah tidak akan menerima darinya amalan fardhu dan tidak pula amalan nafilah. ” HR. Abu Dawud dan lainnya.
10. Mendatangai Dukun dan Paranormal
Rasulullah ﷺ bersabda,
مَنْ أَتَى كَاهِناً أَوْ عَرَّافاً فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu ia membenarkannya, maka ia berarti telah kufur pada Al Qur’an yang telah diturunkan pada Muhammad.” (HR. Ahmad no. 9532. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Rasulullah ﷺ juga bersabda,
مَنْ أَتَى كَاهِناً أَوْ عَرَّافاً فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu ia membenarkannya, maka ia berarti telah kufur pada Al Qur’an yang telah diturunkan pada Muhammad.” (HR. Ahmad no. 9532. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan)
11. Kecanduan Khamar
Rasulullah ﷺ bersabda,
من شرب الخمر لم تقبل له صلاة أربعين ليلة
“Barangsiapa meminum khamar, niscaya tidak akan diterima (pahala) shalatnya selamat empat puluh malam.”HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad dan al-Hakim.
Rasulullah ﷺ juga bersabda,
مدمن الخمر إن مات لقي الله كعابد وثن
“Seorang pencandu khamar, jika meninggal, mak dia kan menjumpai Allah seperti penyembah berhala.” HR. Ahmad, Ibnu Hibban, dan Abu Nu’aim dan Salim al-Hilali menyatakn hasan Syawahidnya.
12. Memelihara Anjing di Rumah
Rasulullah ﷺ bersabda,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( مَنْ أَمْسَكَ كَلْبًا فَإِنَّهُ يَنْقُصُ كُلَّ يَوْمٍ مِنْ عَمَلِهِ قِيرَاطٌ إِلا كَلْبَ حَرْثٍ أَوْ مَاشِيَةٍ )
“Dari Abi Hurairah Radhiallahu ‘anhu berkata : Rasulullah bersabda ‘ Barangsiapa yang memelihara anjing, maka sesungguhya akan berkurang pada setiap harinya dari pahala amalannya sebanyak satu qirath, kecuali anjing penjaga tanaman atau ternak.’.” HR. Bukhari:2145
13.& 14. Budak yang Kabur dari Tuannya hingga kembali dan Wanita yang Durhaka hingga Kembali Menaati Suaminya.
Rasulullah ﷺ bersabda,
اثْنَانِ لَا تُجَاوِزُ صَلَاتُهُمَا رُءُوسَهُمَا: عَبْدٌ آبِقٌ مِنْ مَوَالِيهِ حَتَّى يَرْجِعَ إِلَيْهِمْ , وَامْرَأَةٌ عَصَتْ زَوْجَهَا حَتَّى تَرْجِعَ
“Ada dua orang yang shalat mereka tidak melampaui kepala mereka,; budak yang lari dari tuannya hingga kembali kepada mereka dan perempuan yang durhaka kepada suaminya hingga dia kembali taat”HR. Al-Hakim dan ath-Thabrani dan ia memiliki beberapa syahid yang dengannya ia naik menjadi shahih; dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih al-Jami’ ash-Shaghir.
15. Orang yang Mengimami suatu Kaum, sedang Mereka Benci Kepadanya
Rasulullah ﷺ bersabda,
ثلاثة لا تجاوز صلاتهم آذانهم : ، العبد الآبق حَتَّى يرجع ، وامرأة باتت وزوجها عليها ساخط ، وإمام قوم وهم لَهُ كارهون
“Ada tiga orang yang shalat mereka tidak melampaui telinga-telinga mereka; budak yang lari hingga kembali, wanita yang tidur sedang suaminya murka terhadapnya, dan imam suatu kaum sedang mereka membencinya.” HR. At-Tirmidzi, dan mimiliki beberapa syahid sehingga dapat naik menjadi shahih; dihasankan oleh al-Albani dan shahih al-Jami’ ash-Shaghir.
At-Tirmidzi berkata di dlam Sunannya (2/192), “ Sekelompok ahli ilmu membenci bila seorang mengimami suatu kaum sementara mereka membencinya. Tetapi jika imam tersebut tidak zhalim, maka dosanya adalah bagi orang yang membencinya.”
Dinukilkan dari Manshur, “ Maka kami menanyakan perkara imam tersebut? Dikatakan kepada kami, Ia hanya memaksudkan para imam yang zhalim. Adapun orang menegakkan as-Sunnah, maka dosanya bagi orang yang membencinya.
16. Boikot seorang Muslim terhadap Saudaranya seIslam tanpa ada Alasan Syar’i
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu , Bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,
تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا
“Pintu-pintu surga akan dibuka pada Hari Senin dan Kamis, maka setiap hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun diampuni, kecuali seseorang yang antara dia dan saudarnaya masih ada kebencian, maka dikatakan, ‘ Tunggulah kedua orang ini, hingga mereka berdamai. Tunggulah kedua orang ini, hingga mereka berdamai, tunggulah kedua orang ini, hingga mereka berdamai’.”HR. Muslim (an-Nawawi, 16/122) dan lainnya.
Dan akhir doa kami, “ Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam.
Disalin dari Buku “KUMPULAN CERAMAH PILIHAN-Menggugah Jiwa Menyentuh Kalbu” Karya: Ibrahim Abdullah Bin Saif Al-Mazru’i, Halaman: 352 – 357
Ibrahim Abdullah Bin Saif Al-Mazru’i.2012.Kumpulan Ceramah Pilihan Menggugah Jiwa Menyentuh Kalbu. Jakarta: Darul Haq.
Sumber: https://almanhaj.or.id/2266-keutamaan-islam-dan-keindahannya.html
http://www.ibnukatsironline.com
© 2023 - karzam.or.id